My Name is

19.6.10

Harry Kewell menjadi bencana bagi Australia

Ghana gagal menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke babak kedua Piala Dunia 2010, setelah dipaksa Australia bermain 1-1.

Brett Holman membuka skor untuk Australia menit ke-11, memanfaatkan bola muntah dari tangkapan penjaga gawang Ghana Richard Kongson. Harry Kewell menjadi bencana bagi Socceroos, ketika terlihat wasit melakukan handball di kotak penalti.

Wasit Roberto Rosetti (Italia) mengganjarnya dengan kartu merah, dan memberi hadiah penalti kepada Ghana. Asamoah Gyan mengeksekusi untuk menyamakan kedudukan menit ke-25.

Hasil ini membuat persaingan lolos ke babak kedua dari Grup D menjadi lebih terbuka, dengan semua tim masih berpeluang. Ghana memimpin klasemen dengan empat angka. Jerman dan Serbia di bawahnya dengan tiga angka, dan Australia di dasar klasemen dengan satu angka.

Black Stars, julukan Ghana, adalah salah satu harapan Afrika. Mereka diprediksi akan bisa mengalahkan Italia dan menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke babak kedua.

Kini, peluang Ghana mengecil. Mereka harus menahan Jerman di laga terakhir, karena pada saat sama Serbia akan diprediksi akan bisa menaklukan Australia.

Autralia hanya melakukan satu perubahan dalam laga ini, yaitu mengganti Tim Cahill dengan Harry Kewell. Pengalaman Kewell diharapkan memberi pengaruh positif bagi Socceroos.

Di kubu Ghana, pelatih Milovan Rajevac masih menurunkan skuad yang sama, seperti ketika mengalahkan Serbia 1-0. Tidak ada Sulley Ali Muntari di starting line up. Pemain Inter Milan itu duduk di bangku cadangan.

Australia menekan sejak menit pertama. Ghana kerepotan menghadapi pergerakan Kewell, dan terobosan pemain Socceroos dari luar kotak penalti.

Ghana berupaya keluar dari tekanan dalam sepuluh menit pertama, tapi gagal. Australia memperoleh beberapa kali tembakan bebas, tapi baru menit ke-11 bisa memanfaatkannya.

Mark Bresciano mengambil eksekusi free kick. Ia melepas bola langsung ke gawang. Richard Kingson berupaya menangkap tapi tak sempurna. Bola lepas dimanfaatkan Holman.

Ghana mulai bisa keluar menyerang ketika laga memasuki menit ke-15. Yang membuat pemain-pemain Australia kerepotan menjaga pergerakan pemain-pemain Ghana.

Kewell turun sampai ke bawah, untuk membantu pertahanan. Dalam satu kemelut di mulut gawang Mark Schwarzer, Kewell menyentuh bola dengan tangan.

Wasit Rosetti menganggap Kewell sengaja melakukan itu, dan diganjar kartu merah. Ghana diberi tembakan penalti. Kali kedua dalam dua laga Asamoah Gyan mengeksekusi untuk menjadi gol.

Kehilangan satu pemain tidak membuat Australia limbung. Mereka memperagakan permainan kolektif; menyerang dan bertahan bersama-sama.

Hasilnya, mereka tetap kompetitif sepanjang babak pertama, dengan terus memberi tekanan kepada lawan.

Di babak kedua, Australia berupaya memanfaatkan tinggi badan pemain-pemainnya untuk mengintimidasi lawan saat berduel bola-bola atas. Ghana bermain dengan umpan-umpan terobosan menyusur tanah.

Duel lebih banyak terjadi di lapangan tengah, dengan pemain Ghana berupaya mencetah pemain Australia mengirim umpan lambung ke kotak penalti. Pemain belakang Australia susah payah memotong umpan-umpan terobososan ke Asamoah Gyan.

Menit ke-70, Gyan memperoleh peluang membobol gawang, tapi terburu-buru melepas tembakan. Dua menit berikutnya giliran Luke Wilshire mendapat peluang terbaik membobol gawang Ghana, tapi Kingson berhasil menggagalkannya.

Memasuki menit-menit terakhir, kedua tim saling menekan, dan berupaya menciptakan kemelut di kotak penalti. Masing-masing memperoleh peluangnya, tapi tidak ada gol tambahan.


Susunan Pemain

Ghana: Richard Kingson, Lee Addy, Jonathan Mensah, Hans Sarpei, John Pantsil, Kevin-Prince Boateng/Matthew Amoah, Anthony Annan, Asamoah Gyan, Kwadwo Asamoah/Sulley Muntari, Andre Ayew, Prince Tagoe/Quincy Owusu-Abeyie

Australia: Mark Schwarzer, Craig Moore, Lucas Neill, David Carney, Luke Wilkshire/Nikita Rukavytsya, Carl Valeri, Jason Culina, Brett Holman/Joshua Kennedy, Mark Bresciano/Scott Chipperfield, Brett Emerton, Harry Kewell.

sumber: (goal.com)
Oleh Aditya Ramadhan
19 Jun 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar